Senin, 16 Juli 2012

Gita Gutawa : "Kangen Nyanyi"

Banyak yang bertanya kepada saya kok saya udah gak pernah nyanyi lagi? Selain karena memang sekarang saya berada di negeri yang berbeda, alasan utama saya adalah karena saya lagi ingin fokus pada pendidikan. Saya mulai memutuskan untuk “vakum” dari menyanyi pada bulan Oktober 2010 yang lalu – saya masih sempat tampil beberapa kali tapi saya sangat selektif sejak itu, karena waktu itu saya ingin mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk ujian saya. Akan tetapi, alasan saya untuk vakum sebenarnya “lebih” dari hanya sekedar itu.
Saya sudah memulai kegiatan menyanyi saya sejak saya kelas 6 SD dan sejak album pertama saya keluar – waktu itu saya kelas 2 SMP – saya sudah diberikan tugas untuk mengatur waktu yang sangat padat dan tanggung jawab untuk tetap mendapatkan nilai yang baik di sekolah. Saya akan jujur bahwa ini semua tidak mudah… Kalau teman-teman saya yang lain mungkin hanya perlu memikirkan balance antara sekolah, main, dan istirahat – yang bahkan kata banyak orang, normally, kita hanya dapat memilih dua di antaranya: sekolah dan main tapi kurang istirahat, sekolah dan istirahat tapi gak sering-sering main, atau main dan istirahat lalu sekolah ditelantarkan – kalau saya harus mengatur 4 hal: sekolah, main, istirahat, dan “karir” menyanyi saya.
Saya selalu memegang prinsip bahwa sekolah saya selalu menjadi prioritas pertama, karena bagi saya menyanyi hanyalah hobi saya yang kebetulan – Alhamdulillah – mendapat jalannya ke dunia yang serius. Lagipula, status saya pada saat itu dan sampai sekarang memang adalah seorang pelajar, jadi memang pekerjaan saya ya seharusnya belajar, bukan yang lain. Selain itu, saya juga hanya seorang remaja pada umumnya yang juga ingin punya waktu bermain dengan teman-teman saya. Karena satu hari hanya terdiri dari 24 jam, saya benar-benar sangat menghargai waktu dan setiap DETIK itu sangat penting bagi saya. Saya selalu membawa buku pelajaran dan menyempatkan baca di backstage sebelum manggung. Setelah manggung malam, kadang saya sering tidur pagi atau bangun super subuh untuk mengerjakan tugas atau belajar untuk ulangan. Dan… tidak jarang saya melewatkan saat-saat bermain dengan teman-teman saya atau ketinggalan birthday party teman saya karena mungkin saya harus mengisi acara di luar kota.
Itu semua memang adalah konsekuensi yang seharusnya sudah bisa saya terima dari sejak saya memilih untuk terjun sebagai penyanyi. Memang sometimes, you got to lose some to gain some. Tapi saya merasa bersyukur karena telah berhasil melewati fase ini. Saya belajar untuk lebih wise memanfaatkan waktu dan saya dapat membuktikan bahwa kegiatan menyanyi saya tidak mengganggu pelajaran saya di sekolah.
Lalu, sampailah saya pada masa kelas 3 SMA saya. Pelajaran saya semakin sulit dan tugas-tugasnya menggila karena saya juga mempersiapkan diri saya untuk sekolah keluar negri. Saya tidak mengambil kurikulum nasional biasa. Saya mengikuti IB (International Baccalaureate) yang standardnya memang sudah sama di seluruh dunia. Walaupun saya cuma mengikuti 6 pelajaran – English, Indonesian, Math, Economics, Business & Management, dan Physics – tapi saya punya project-project wajib, termasuk Extended Essay yang mirip seperti skripsi sebanyak 4000 kata dan community services, dan ujian saya SEBULAN + essay semua. Jadi, memang menurut saya sedikit “mustahil” kalau saya masih berniatan melewati semua ini sambil berkegiatan yang lain-lain.
Kegiatan menyanyi ini sebenarnya tidak hanya menyita waktu saya, tapi ada juga “tekanan-tekanan” dan “beban” lainnya yang saya rasa too much untuk saya handle di saat yang bersamaan dengan ujian-ujian saya. Saya tidak punya tenaga lagi untuk memikirkan dan mendengarkan perkataan orang-orang yang ingin menjatuhkan saya – karena orang-orang seperti ini memang selalu saja ada. Saya juga merasa banyak orang yang berekspektasi tinggi pada saya, tidak hanya soal performance saya di atas panggung, tapi juga pada kehidupan pribadi saya yang sering membuat saya tambah pusing.
Oleh karena itu, saya akhirnya memutuskan untuk berhenti dulu dari menyanyi dan menghindari segala atribut “keartisan” yang ada, paling tidak untuk sementara. Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk saya beristirahat, memikirkan diri saya sendiri tanpa pengaruh orang lain, dan fokus pada masa depan saya. Ya… Dan disinilah saya sekarang, di dunia baru yang bahkan tidak ada yang mengenali saya sebagai penyanyi. Lucu rasanya kini saya sering menganggur dan punya banyak waktu kosong, tidak perlu pusing memikirkan hari ini pake baju apa karena takut dilihat dan dijudge banyak orang, kemana-mana jalan kaki sendiri, nyapu, nyuci, nyetrika, dan masak semuanya sendiri.
Namun, beberapa waktu yang lalu saya sempat iseng karena tidak ada kerjaan dan saya pun narsis menonton cuplikan konser “KOTAK MUSIK” saya 2 tahun lalu dari youtube. :P Saya pun menyadari betapa kangennya saya dengan menyanyi. Tidak ada yang mengalahkan perasaan bangga dan bahagianya saat kita bisa menunjukkan kemampuan kita ke orang banyak apalagi jika diapresiasi dalam bentuk applause and cheer dari para audience. Saya kangen berada di atas panggung, menyanyi, dan menghibur teman-teman semua. Despite of the busyness and the franticness, the ups and downs, karir menyanyi saya telah membentuk hidup saya dan menyanyi memang telah menjadi bagian dari hidup saya.
Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan yang sangat baik dalam waktu dekat ini. Akhir bulan Maret saya akan kembali ke tanah air, dan Insya Allah perform di sebuah konser yang sangat menarik – nanti saya akan infokan lebih lanjut. Mohon doanya kawan-kawan semoga semuanya jadi dan lancar. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar