Banyak yang bertanya kepada saya kok saya
udah gak pernah nyanyi lagi? Selain karena memang sekarang saya berada
di negeri yang berbeda, alasan utama saya adalah karena saya lagi ingin
fokus pada pendidikan. Saya mulai memutuskan untuk “vakum” dari menyanyi
pada bulan Oktober 2010 yang lalu – saya masih sempat tampil beberapa
kali tapi saya sangat selektif sejak itu, karena waktu itu saya ingin
mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk ujian saya. Akan tetapi, alasan
saya untuk vakum sebenarnya “lebih” dari hanya sekedar itu.
Saya sudah memulai kegiatan menyanyi saya
sejak saya kelas 6 SD dan sejak album pertama saya keluar – waktu itu
saya kelas 2 SMP – saya sudah diberikan tugas untuk mengatur waktu yang
sangat padat dan tanggung jawab untuk tetap mendapatkan nilai yang baik
di sekolah. Saya akan jujur bahwa ini semua tidak mudah… Kalau
teman-teman saya yang lain mungkin hanya perlu memikirkan balance antara
sekolah, main, dan istirahat – yang bahkan kata banyak orang, normally,
kita hanya dapat memilih dua di antaranya: sekolah dan main tapi kurang
istirahat, sekolah dan istirahat tapi gak sering-sering main, atau main
dan istirahat lalu sekolah ditelantarkan – kalau saya harus mengatur 4
hal: sekolah, main, istirahat, dan “karir” menyanyi saya.
Saya selalu memegang prinsip bahwa
sekolah saya selalu menjadi prioritas pertama, karena bagi saya menyanyi
hanyalah hobi saya yang kebetulan – Alhamdulillah – mendapat jalannya
ke dunia yang serius. Lagipula, status saya pada saat itu dan sampai
sekarang memang adalah seorang pelajar, jadi memang pekerjaan saya ya
seharusnya belajar, bukan yang lain. Selain itu, saya juga hanya seorang
remaja pada umumnya yang juga ingin punya waktu bermain dengan
teman-teman saya. Karena satu hari hanya terdiri dari 24 jam, saya
benar-benar sangat menghargai waktu dan setiap DETIK itu sangat penting
bagi saya. Saya selalu membawa buku pelajaran dan menyempatkan baca di
backstage sebelum manggung. Setelah manggung malam, kadang saya sering
tidur pagi atau bangun super subuh untuk mengerjakan tugas atau belajar
untuk ulangan. Dan… tidak jarang saya melewatkan saat-saat bermain
dengan teman-teman saya atau ketinggalan birthday party teman saya
karena mungkin saya harus mengisi acara di luar kota.
Itu semua memang adalah konsekuensi yang
seharusnya sudah bisa saya terima dari sejak saya memilih untuk terjun
sebagai penyanyi. Memang sometimes, you got to lose some to gain some.
Tapi saya merasa bersyukur karena telah berhasil melewati fase ini. Saya
belajar untuk lebih wise memanfaatkan waktu dan saya dapat membuktikan
bahwa kegiatan menyanyi saya tidak mengganggu pelajaran saya di sekolah.
Lalu, sampailah saya pada masa kelas 3
SMA saya. Pelajaran saya semakin sulit dan tugas-tugasnya menggila
karena saya juga mempersiapkan diri saya untuk sekolah keluar negri.
Saya tidak mengambil kurikulum nasional biasa. Saya mengikuti IB
(International Baccalaureate) yang standardnya memang sudah sama di
seluruh dunia. Walaupun saya cuma mengikuti 6 pelajaran – English,
Indonesian, Math, Economics, Business & Management, dan Physics –
tapi saya punya project-project wajib, termasuk Extended Essay yang
mirip seperti skripsi sebanyak 4000 kata dan community services, dan
ujian saya SEBULAN + essay semua. Jadi, memang menurut saya sedikit
“mustahil” kalau saya masih berniatan melewati semua ini sambil
berkegiatan yang lain-lain.
Kegiatan menyanyi ini sebenarnya tidak
hanya menyita waktu saya, tapi ada juga “tekanan-tekanan” dan
“beban” lainnya yang saya rasa too much untuk saya handle di saat yang
bersamaan dengan ujian-ujian saya. Saya tidak punya tenaga lagi untuk
memikirkan dan mendengarkan perkataan orang-orang yang ingin menjatuhkan
saya – karena orang-orang seperti ini memang selalu saja ada. Saya juga
merasa banyak orang yang berekspektasi tinggi pada saya, tidak hanya
soal performance saya di atas panggung, tapi juga pada kehidupan pribadi
saya yang sering membuat saya tambah pusing.
Oleh karena itu, saya akhirnya memutuskan
untuk berhenti dulu dari menyanyi dan menghindari segala atribut
“keartisan” yang ada, paling tidak untuk sementara. Saya merasa ini
adalah waktu yang tepat untuk saya beristirahat, memikirkan diri saya
sendiri tanpa pengaruh orang lain, dan fokus pada masa depan saya. Ya…
Dan disinilah saya sekarang, di dunia baru yang bahkan tidak ada yang
mengenali saya sebagai penyanyi. Lucu rasanya kini saya sering
menganggur dan punya banyak waktu kosong, tidak perlu pusing memikirkan
hari ini pake baju apa karena takut dilihat dan dijudge banyak orang,
kemana-mana jalan kaki sendiri, nyapu, nyuci, nyetrika, dan masak
semuanya sendiri.
Namun, beberapa waktu yang lalu saya
sempat iseng karena tidak ada kerjaan dan saya pun narsis menonton
cuplikan konser “KOTAK MUSIK” saya 2 tahun lalu dari youtube. :P Saya
pun menyadari betapa kangennya saya dengan menyanyi. Tidak ada yang
mengalahkan perasaan bangga dan bahagianya saat kita bisa menunjukkan
kemampuan kita ke orang banyak apalagi jika diapresiasi dalam bentuk
applause and cheer dari para audience. Saya kangen berada di atas
panggung, menyanyi, dan menghibur teman-teman semua. Despite of the
busyness and the franticness, the ups and downs, karir menyanyi saya
telah membentuk hidup saya dan menyanyi memang telah menjadi bagian dari
hidup saya.
Alhamdulillah, saya mendapatkan
kesempatan yang sangat baik dalam waktu dekat ini. Akhir bulan Maret
saya akan kembali ke tanah air, dan Insya Allah perform di sebuah konser
yang sangat menarik – nanti saya akan infokan lebih lanjut. Mohon
doanya kawan-kawan semoga semuanya jadi dan lancar. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar