Kalau saya disuruh milih, saya lebih
mending disuruh bikin lirik drpd bikin melodi lagu. Entah mengapa, saya
memang lbh suka bermain dgn kata-kata ketimbang dgn not-not. Setiap saya
down, sedih, kecewa, atau senang, saya selalu coba untuk menulisnya ke
dalam lirik. “Songwriting is about getting the demon out of me”, itu
benar-benar apa yang saya rasakan.
Sudah cukup banyak lirik yang saya tulis,
di antaranya yang sudah release adalah Surga di Bawah Telapak Kakimu,
Parasit, Ayo (Come One), Lelaki Impian, Kisah 8 Dirham, dan Cinta Takkan
Salah. Namun, saya mau mengakui satu hal yang tidak diketahui semua
orang. Saya selalu mengalami kesulitan untuk menulis lagu cinta.
Ini seriusan dan saya pun kadang merasa
aneh. Jujur, pengalaman sih sungguhnya sudah banyak (:p), idenya pun
banyak. Tapi setiap saya coba tuangkan dalam lirik, seringkali
ujung-ujung nya saya tidak suka. Ada sesuatu dengan kata “Cinta” yang
membuat saya merasa cheesy dan gombal. Apalagi kalau digabungkan ke
dalam satu phrase seperti, “Cinta ini membunuhku”. (Peace d’massiv!). My
point is… Saya sering merasa tidak nyaman menulis lagu cinta sendiri,
mungkin memang it’s not my strongest point.
Tapi saya mencoba. Buktinya ada di Notes Ipod saya. Sudah berapa banyak “percobaan” saya dan belum ada yang saya kelarin.
Mungkin saya cukup mengekspresikan cinta
di dalam hati saja, atau… saya cuma masih butuh pencerahan lagi. o:)
(Even this sounds cheesy to me).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar